Kejadian. 22 Kemudian, Allah yang benar menguji Abraham. + Dia berkata, ”Abraham!” yang dijawabnya, ”Ya, Tuan.” 2 Lalu Dia berkata, ”Bawalah Ishak + anakmu, anak satu-satunya yang sangat kamu sayangi, + dan pergilah ke tanah Moria. + Persembahkan dia sebagai persembahan bakaran di gunung yang akan Aku tunjukkan.”.
Terima kasih! -. Filipi 1: 21-30 Sekalipun penderitaan dan pergumulan itu menerpa kehidupan kita bahwa tidak ada lagi yang namanya ketakutan. Jika Kristus hidup dalam diri kita, maka tidak ada lagi ketakutan.
1. Menaruh hidupnya dibawah otoritas Firman Allah. Ketika ia taat, tunduk, setia dan dengar – dengaran kepada Firman Allah maka keberhasilan menjadi miliknya. Ia taruh hidupnya dibawah otoritas Firman Allah karena Firman Allah adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya (Roma 1 : 16). Isak adalah orang yang dengar –dengaran.
Bacaan Firman Tuhan: Yakobus 1: 2-12. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supayakamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Kejadian 22:1-19 keseluruhan Kitab, Bagaimana interpretasi takut akan Allah sebagai bukti Iman menurut narasi ujian Iman Abraham dalam kejadian 22:1-19, Bagaimana kontribusinya bagi umat Kristen. Dari tiga fokus ini menjelaskan bagaimana kehidupan Abraham yang selalu takut akan Allah sebagai bukti iman kepada Allah.
Bacaan Firman Tuhan: Pengkhotbah 1: 12-14+2:18-23. “Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.”.
.
khotbah kejadian 22 1 14